Terbaru

Sunday, December 31, 2023

Sunday, December 31, 2023

Materi Kearifan Lokal

Pengertian Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah pandangan hidup, nilai-nilai, norma-norma, dan tata cara hidup masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Kearifan lokal merupakan hasil adaptasi masyarakat terhadap lingkungan alam dan sosial tempat mereka tinggal.

Kearifan lokal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

·         Bersifat khas, artinya hanya dimiliki oleh masyarakat tertentu di suatu tempat.

·         Bersifat tradisional, artinya telah ada sejak lama dan diwariskan secara turun-temurun.

·         Bersifat adaptif, artinya mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dan sosial.

·         Bersifat bijaksana, artinya mengandung nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.

·         Fungsi Kearifan Lokal

Kearifan lokal memiliki berbagai fungsi, antara lain:

·         Fungsi religius, yaitu sebagai pedoman hidup masyarakat dalam menjalankan agama dan kepercayaannya.

·         Fungsi sosial, yaitu sebagai pedoman hidup masyarakat dalam berinteraksi dengan sesamanya.

·         Fungsi ekologis, yaitu sebagai pedoman hidup masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan alam.

·         Fungsi ekonomi, yaitu sebagai pedoman hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

·         Bentuk Kearifan Lokal

Kearifan lokal dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, antara lain:

·         Adat istiadat, yaitu aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

·         Norma-norma, yaitu aturan-aturan yang tidak tertulis, tetapi harus dipatuhi oleh masyarakat.

·         Tata cara, yaitu cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam melakukan sesuatu.

·         Pengetahuan, yaitu pemahaman yang dimiliki oleh masyarakat tentang sesuatu.

·         Kepercayaan, yaitu keyakinan yang dimiliki oleh masyarakat tentang sesuatu.

Contoh Kearifan Lokal

Berikut adalah beberapa contoh kearifan lokal di Indonesia:

·         Upacara adat, seperti upacara pernikahan, upacara kematian, dan upacara panen.

·         Pelestarian lingkungan, seperti larangan menebang pohon sembarangan dan larangan membuang sampah sembarangan.

·         Pemanfaatan sumber daya alam, seperti sistem tumpang sari dan sistem gotong royong.

·         Perilaku sosial, seperti sikap saling menghormati dan saling membantu.

Pentingnya Kearifan Lokal

Kearifan lokal memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, antara lain:

·         Menjaga keharmonisan masyarakat. Kearifan lokal dapat menjadi pedoman bagi masyarakat dalam berinteraksi dengan sesamanya, sehingga tercipta suasana yang harmonis dan damai.

·         Melestarikan lingkungan alam. Kearifan lokal dapat menjadi panduan bagi masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana, sehingga terjaga kelestariannya.

·         Menjaga identitas budaya. Kearifan lokal merupakan salah satu unsur budaya yang dapat menjadi identitas suatu masyarakat.

Upaya Pelestarian Kearifan Lokal

Pelestarian kearifan lokal dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain:

·         Pendidikan, yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kearifan lokal.

·         Pendokumentasian, yaitu mendokumentasikan kearifan lokal agar tidak hilang ditelan zaman.

·         Pelestarian budaya, yaitu mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan budaya, termasuk kearifan lokal.

Kearifan lokal merupakan kekayaan budaya yang dimiliki oleh suatu bangsa. Kearifan lokal perlu dilestarikan agar dapat terus menjadi pedoman hidup masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan alam.

Wednesday, November 22, 2023

Wednesday, November 22, 2023

22. POTENSI RISIKO KESEHATAN DI FOUNDRIES

22. POTENSI RISIKO KESEHATAN DI FOUNDRIES

1. Stress dan Kerja Berlebihan

-       Penjelasan Terlalu banyak tekanan atau beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan stres mental dan fisik pada pekerja. Ini dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan umum dan produktivitas.

2. Kanker

-       Penjelasan Pekerja di industri pengecoran logam dapat terpapar bahan kimia beracun atau karsinogenik yang meningkatkan risiko perkembangan kanker.

3. Dermatitis

-       Penjelasan Kontak kulit yang berlebihan dengan bahan-bahan kimia atau logam tertentu dapat menyebabkan iritasi kulit atau dermatitis.

4. Kelelahan

-       Penjelasan Jadwal kerja yang panjang, shift malam, atau tugas yang berat dapat menyebabkan kelelahan yang dapat mempengaruhi kesehatan umum dan kewaspadaan.

5. Pekerja Shift Malam

-       Penjelasan Pekerjaan shift malam dapat mengganggu pola tidur alami dan mengakibatkan gangguan tidur, stres, dan masalah kesehatan lainnya.

6. Logam Asap Demam

-       Penjelasan Terpapar debu logam, terutama yang mengandung zat beracun, dapat menyebabkan gejala seperti demam dan gangguan pernapasan yang dikenal sebagai "logam asap demam."

7. Getaran Jari Putih

-       Penjelasan Pekerjaan yang melibatkan paparan berulang terhadap getaran, seperti penggunaan alat bergetar, dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai "getaran jari putih" atau HAVS.

8. Luka Bakar

-       Penjelasan Pekerja di sekitar logam cair atau peralatan panas dapat berisiko mengalami luka bakar akibat kontak langsung dengan logam panas.

9. Cedera Jaringan Lunak

-       Penjelasan Aktivitas fisik yang berlebihan atau cara mengangkat yang salah dapat menyebabkan cedera pada jaringan lunak seperti otot atau ligamen.

10. Keracunan Timbal

-       Penjelasan Paparan timbal, terutama dalam bentuk debu atau asap, dapat menyebabkan keracunan timbal yang dapat mempengaruhi sistem saraf dan organ internal.

11. Penyakit Pernapasan

-       Penjelasan Pajanan terhadap asap, debu, atau gas yang merugikan dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti asma atau bronkitis.

12. Terkilir dan Strain

-       Penjelasan Pekerjaan yang melibatkan gerakan tubuh yang berlebihan atau tiba-tiba dapat menyebabkan terkilir atau strain pada otot dan sendi.

13. Cedera Mata

-       Penjelasan Partikel logam, serpihan, atau benda asing lainnya dapat menyebabkan cedera mata jika tidak menggunakan perlindungan yang sesuai.

14. Silikosis

-       Penjelasan Paparan debu silika selama proses pengecoran dapat menyebabkan silikosis, sebuah penyakit paru-paru yang serius.

15. Kebisingan yang Disebabkan Gangguan Pendengaran

-       Penjelasan Kebisingan yang berlebihan di lingkungan kerja dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

16. Cedera Parah

-       Penjelasan Risiko cedera serius, seperti luka yang memerlukan perawatan medis darurat, dapat terjadi dalam kecelakaan atau insiden di tempat kerja.

17. Keracunan Karbon Monoksida

-       Penjelasan Karbon monoksida yang dihasilkan selama proses pembakaran dapat menjadi bahaya jika terhirup dalam konsentrasi tinggi, dapat menyebabkan keracunan.

Wednesday, November 22, 2023

21. BAHAYA FISIK LAINNYA DALAM PENGECORAN LOGAM DAN TINDAKAN PENCEGAHAN

21. BAHAYA FISIK LAINNYA DALAM PENGECORAN LOGAM DAN TINDAKAN PENCEGAHAN

1. Cedera Akibat Benda Berat

·         Bahaya Menangani benda berat seperti cetakan logam atau peralatan dapat menyebabkan cedera berat, termasuk patah tulang dan cedera punggung.

·         Pencegahan

-       Pelatihan untuk teknik pengangkatan yang benar.

-       Penggunaan peralatan bantu seperti derek atau alat angkat mekanis.

-       Penataan ruang kerja yang meminimalkan perpindahan benda berat.

2. Risiko Ledakan dari Logam Cair

·         Bahaya Logam cair yang memiliki kelembaban dapat menyebabkan ledakan saat dituangkan ke dalam cetakan atau kontak dengan bahan lain.

·         Pencegahan

-       Pastikan logam cair kering sebelum dituangkan.

-       Kendalikan kelembaban di sekitar area kerja.

3. Evolusi Gas Panas

·         Bahaya Beberapa proses, seperti reaksi kimia atau pemrosesan logam tertentu, dapat menghasilkan gas panas dengan cepat.

·         Pencegahan

-       Sistem ventilasi yang efektif.

-       Pemantauan dan pengendalian suhu proses.

4. Cedera Akibat Benda Terbang

·         Bahaya Di toko fettling, serpihan logam atau partikel dari penggilingan dapat menjadi benda terbang yang menyebabkan cedera, terutama pada mata.

·         Pencegahan

-       Penggunaan kacamata pelindung.

-       Pembersihan dan pengelolaan debu secara teratur.

-       Perlindungan pada area kerja yang rawan terhadap benda terbang.

5. Radiasi Pengion (di Toko Radiografi)

·         Bahaya Radiasi ionisasi dari proses radiografi dapat menyebabkan bahaya kesehatan jika tidak dikelola dengan benar.

·         Pencegahan

-       Perlengkapan pelindung radiasi seperti perisai dan pakaian pelindung.

-       Pembatasan akses untuk pekerja yang tidak terlibat.

6. Manajemen Sistematis Bahaya

·         Sistematis mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola semua bahaya fisik dengan

-       Melibatkan pekerja dalam proses identifikasi bahaya.

-       Penetapan prosedur keamanan dan pencegahan yang jelas.

-       Pelatihan yang terus-menerus untuk pekerja.

Pentingnya manajemen bahaya yang efektif tidak hanya mencakup identifikasi bahaya, tetapi juga penerapan tindakan pencegahan yang sesuai untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja.

Wednesday, November 22, 2023

20. PANAS DAN LOGAM CAIR BAHAYA DAN PENCEGAHANNYA

20. PANAS DAN LOGAM CAIR BAHAYA DAN PENCEGAHANNYA

Bahaya

1. Luka Bakar Serius

-       Paparan langsung terhadap logam cair pada suhu tinggi dapat menyebabkan luka bakar serius dan bahkan fatal. Baja, stainless steel, aluminium, dan paduan lainnya yang dicairkan memiliki suhu yang dapat mencapai tingkat yang sangat tinggi.

2. Stres Panas dan Kelelahan

-       Terlalu lama berada di lingkungan yang panas dapat menyebabkan stres panas dan kelelahan pada pekerja. Ini dapat membahayakan kesehatan dan kinerja mereka.

Faktor Pencegahan

1. Pakaian Pelindung

-       Pekerja harus menggunakan pakaian pelindung yang sesuai, seperti baju tahan panas, sarung tangan, dan pelindung wajah, untuk mengurangi risiko luka bakar.

2. Pendidikan dan Pelatihan

-       Pekerja harus diberikan pelatihan untuk mengenali risiko panas dan logam cair, serta cara meminimalkan risiko cedera. Ini mencakup pengetahuan tentang suhu kerja yang aman dan tindakan darurat jika terjadi paparan.

3. Tata Kelola Waktu Kerja

-       Rencanakan pekerjaan di sekitar suhu yang lebih rendah jika memungkinkan. Hindari bekerja terlalu lama di lingkungan yang panas dan pastikan pekerja memiliki waktu istirahat yang cukup.

4. Ventilasi yang Efektif

-       Pastikan ada sistem ventilasi yang efektif untuk mengurangi konsentrasi asap dan panas di area kerja. Ini dapat membantu mempertahankan suhu yang dapat diterima.

5. Minimalkan Paparan Langsung

-       Konsiderasikan penggunaan peralatan atau alat mekanis untuk menangani logam cair dan mengurangi paparan langsung pekerja.

6. Pengukuran Suhu dan Paparan

-       Lakukan pengukuran suhu secara teratur dan pantau paparan pekerja untuk memastikan lingkungan kerja tetap aman.

7. Pengaturan Waktu Kerja

-       Sesuaikan jam kerja untuk menghindari paparan yang berlebihan pada suhu tertentu, terutama selama periode panas.

8. Kesehatan dan Kebugaran Pekerja

-       Pastikan pekerja tetap sehat dan bugar untuk menghadapi kondisi kerja yang panas.

Pentingnya Pelatihan

Pekerja harus mendapatkan pelatihan tentang pengelolaan panas, risiko cedera akibat logam cair, dan tindakan darurat. Kesadaran dan persiapan yang baik dapat mengurangi kemungkinan cedera serius. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan dalam pedoman kesehatan dan keselamatan yang diterbitkan oleh lembaga keselamatan kerja. 

Wednesday, November 22, 2023

19. PENANGANAN SECARA MANUAL DI PENGECORAN LOGAM

19. PENANGANAN SECARA MANUAL DI PENGECORAN LOGAM

Dalam proses moulding dan pembuatan inti dalam pengecoran logam, pekerja mungkin terlibat dalam kegiatan mengangkat, membawa, dan menyusun benda-benda berat. Penting untuk memastikan bahwa penanganan manual dilakukan dengan aman dan ergonomis untuk mencegah cedera serius pada pekerja. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan

1. Desain Tempat Kerja Ergonomis

-       Pastikan tempat kerja didesain dengan prinsip-prinsip ergonomis. Ini melibatkan penempatan peralatan dan benda-benda berat agar sesuai dengan gerakan tubuh alami pekerja.

2. Pelatihan dan Pendidikan

-       Pekerja harus diberikan pelatihan tentang teknik-teknik penanganan manual yang aman dan efisien. Ini termasuk cara mengangkat dan membawa beban dengan benar.

3. Peralatan Bantu

-       Gunakan peralatan bantu seperti derek, troli, atau peralatan pengangkat lainnya untuk membantu dalam mengangkat dan memindahkan beban berat.

4. Rotasi Tugas

-       Lakukan rotasi tugas di antara pekerja untuk mengurangi kejenuhan dan potensi cedera akibat gerakan berulang.

5. Manajemen Risiko

-       Lakukan evaluasi risiko untuk mengidentifikasi dan mengurangi potensi risiko cedera akibat penanganan manual. Perubahan desain atau proses kerja dapat diterapkan untuk mengelola risiko ini.

Manfaat Keselamatan dan Ekonomi

-       Desain tempat kerja yang tepat dan penerapan prinsip ergonomis tidak hanya melindungi kesehatan pekerja, tetapi juga memberikan manfaat ekonomis. Peningkatan produksi dan pengurangan waktu absensi akibat cedera dapat menjadi dampak positif dari pendekatan keselamatan yang baik.

Sumber Informasi Tambahan

-       Panduan dan pedoman lebih lanjut dapat ditemukan dalam manual dan publikasi dari lembaga keselamatan dan kesehatan kerja, seperti OSH (Occupational Safety and Health).

Wednesday, November 22, 2023

18. GETARAN DI PENGECORAN LOGAM

18. GETARAN DI PENGECORAN LOGAM

Beberapa alat dan mesin yang umum digunakan dalam pengecoran logam, seperti penggiling, chipping palu pneumatik, dan penggiling rotary yang dioperasikan secara elektrik, dapat menghasilkan getaran. Pemaparan yang berlebihan terhadap getaran dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang dikenal sebagai "tangan mati" atau getaran jari putih, terutama jika digunakan secara ekstensif.

Efek Getaran

-       Tangan Mati (White Finger) Kondisi ini dapat mempengaruhi kedua tangan, terutama bagian jari seperti indeks, cincin, dan jari tengah.

  Pencegahan dan Pengendalian

-       Sarung Tangan Musim Dingin Menggunakan sarung tangan musim dingin yang tebal dapat membantu mencegah dampak getaran pada tangan, terutama karena kebanyakan serangan terjadi pada cuaca dingin.

  Standar Internasional

-       Standar internasional seperti ISO 2631 dan ISO 5349 menyediakan pedoman batas untuk kontrol dan melindungi pekerja dari efek yang merugikan akibat pemaparan getaran pada tubuh.

Pentingnya Pengendalian Getaran

-       Pemaparan yang berlebihan terhadap getaran dapat menyebabkan dampak kesehatan jangka panjang, oleh karena itu, pengendalian dan tindakan pencegahan yang efektif perlu diterapkan untuk melindungi kesehatan pekerja.

Wednesday, November 22, 2023

17. KEBISINGAN DI PENGECORAN LOGAM

17. KEBISINGAN DI PENGECORAN LOGAM

Kebisingan yang berlebihan adalah bahaya umum dalam pengecoran dan dapat menyebabkan ketulian kerja permanen bagi mereka yang terpapar. Sumber kebisingan dalam proses pengecoran logam meliputi

1. Logam berdampak pada logam

-       Shakeout (pembongkaran cetakan),

-       Pembuatan inti,

-       Knockout jatuh,

-       Chipping (penggerindaan),

-       Penanganan dan transportasi coran.

2. Exhaust dari udara terkompresi dioperasikan mesin dan alat-alat

-       Mesin molding,

-       Chipping palu,

-       Penggiling,

-       Kerekan.

3. Tungku listrik dan pemanas sendok.

4. Konveyor.

5. Gergaji kayu dan mesin lainnya di toko pola.

6. Listrik pemotongan busur.

7. Blower Inti, Slingers pasir, dan mesin cetak bertekanan tinggi.

8. Blasting Shot.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kebisingan di tempat kerja, efek kebisingan, dan penerapan pengawasan kesehatan, disarankan untuk merujuk pada "Disetujui Kode Etik Pengelolaan Kebisingan di Tempat Kerja 1996" dari kantor OSH. Penerapan tindakan pengendalian kebisingan dan perlindungan pekerja dari paparan berlebihan sangat penting untuk menjaga kesehatan pekerja dalam lingkungan kerja yang aman.