5. LOGAM MENCAIR
5. LOGAM MENCAIR
Proses
logam mencair adalah tahap di mana logam dilelehkan pada suhu dan komposisi
yang terkendali. Logam seperti baja, stainless steel, besi, aluminium,
perunggu, kuningan, dan berbagai paduan dapat dicairkan menggunakan busur
listrik, resistansi atau induksi, atau tungku kubah dengan menggunakan kokas,
minyak, atau gas sebagai bahan bakar. Logam yang sudah cair kemudian dapat
diproses secara metalurgi sebelum dituangkan ke dalam cetakan menggunakan
sendok atau metode lainnya.
Potensi
Bahaya
1. Moisture
-
Potensi Bahaya Kelembaban atau air yang tersisa
pada logam atau tungku dapat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan, seperti
ledakan atau penyebaran material panas. Pengelolaan kelembaban diperlukan.
2. Ekstrim
Panas/Suhu
-
Potensi Bahaya Logam yang dalam keadaan cair
memiliki suhu yang sangat tinggi. Kontak langsung atau paparan terhadap logam
cair dapat menyebabkan luka bakar serius. Perlindungan diri yang sesuai dan
prosedur keamanan diperlukan.
3. Asap
-
Potensi Bahaya Proses peleburan logam dapat
menghasilkan asap berbahaya. Sistem ventilasi dan peralatan pelindung diri
diperlukan untuk mengurangi paparan.
4. Ledakan
-
Potensi Bahaya Ketidakstabilan logam atau
ketidaksesuaian dalam proses peleburan dapat menyebabkan ledakan. Kontrol
kualitas dan pemeliharaan peralatan adalah langkah penting untuk mencegah
kejadian ini.
5. Kegagalan
Peralatan
-
Potensi Bahaya Kegagalan peralatan, seperti
tungku atau sistem pendingin, dapat menyebabkan risiko kecelakaan. Pemeliharaan
rutin dan pemantauan peralatan diperlukan.
6. Bahan/Penanganan
Manual
-
Potensi Bahaya Penanganan manual logam cair
dapat menyebabkan cedera serius. Penggunaan peralatan pelindung diri dan
pelatihan penanganan yang baik sangat penting.
Dengan
memahami dan mengelola potensi bahaya ini, perusahaan dapat menciptakan
lingkungan kerja yang aman dan mengurangi risiko cedera atau kejadian tidak
diinginkan selama proses logam mencair.