Terbaru

Tuesday, July 20, 2021

Tuesday, July 20, 2021

Indikator Keberhasilan tahapan Produksi Masal dan Proses Produksi Massal

 D. Indikator Keberhasilan tahapan Produksi Masal

Indikator  ini  merupakan  bagian  kegiatan  meanajemen  produksi  yang  bertujuan  untuk menciptakan kegunaan bentuk (form utility)

1. Keberhasilan Manajemen Produksi, meliputi:

a. Produktifitas 

b. Kapasitas

c. Kecepatan Pengiriman 

d. Kualitas Produk

e. Kecepatan Proses 

f. Fleksibilitas

2. Ukuran Kinerja Sistem Produksi, meliputi:

a. Ongkos produksi 

b. Kualitas produk

c. Tingkat pelayanan 

3. Ukuran Kinerja Produktivitas Mesin

Kinerja produktivitas mesin umumnya diukur menggunakan OEE (Overall Equipment Effectiveness), sistem ini menggunakan 3 indikator yaitu: availabelity, performance dan quality.

Tahap pengukuran menggunakan OEE yaitu:

a. Memulai dari pengukuran manual 

b. Fokus pada kerugian

c. Menetapkan target tambahan 

d. Memantau segala kebdala

e. Hati-hati dalam membuat perbandingan

E. Proses Produksi Massal

1. Pengertian Proses Produksi

Proses produksi  adalah  suatu  cara atau  metode untuk  menambah  kegunaan  suatu barang dan jasa menggunakan faktor produksi yang ada agar lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

2. Jenis-Jenis Proses Produksi

a. Berdasar wujud proses produksi:

1) Kimiawi

Proses produksi yang menitik beratkan pada adanya proses analisis atau sintesis serta senyawa kimia.Contoh Produksi pada peruhaan obat-obatan,tambang minyak

2) Perubahan Bentuk

Proses produksi yang pelaksanaan produksinya menitik beratkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran(output) sehingga di dapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut

3) Assembling

Proses produksi yang dalam pelaksanaanya lebih menguntungkan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain 

4) Transportasi

Proses Produksi yang menciptakan jasa (pelayanan) pemindahan tempat,baik berupa barang atau manusia.

5) Penciptaan jasa administrasi

Suatu proses yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan- perusahaan lain atau lembaga yang membutuhkan.

b. Berdasar arus proses produksi:

1) Terus menerus

Proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi berikutnya tanpa penempukan disuatu titik dalam proses

2) Terputus-putus

Pada jenis produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus menerus dalam proses produksi

3) Proses produksi campuran

Tipe proses produksi ini merupakan penggabungan dari produksi terus-menerus dan terputus-putus

c. Berdasar Penyelesaian Proses Produksi:

1) Tipe A (dapat diperiksa dengan mudah)

Pada tipe proses produksi A,setiap tahap proses produksi dilakukan dalam perusahaan dapat diperiksa secara mudah.

2) Tipe B (dapat diperiksa dalam beberapa tahap)

Penyelesaian proses produksi daam perusahaan bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masinh tahap produksi

3) Tipe C (terdapat penggabungan komponen produk)

Perusahaan yang penyelesaian produksi dalam perusahaan bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap produksi

4) Tipe D (proses menggunakan mesin otomatis)

Proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi otomotis mesin dan peralatan produksi yang digunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapu dengan beberapa peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. 

5) Tipe E (perusahaan dagang dan jasa)

Merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi agak berbeda dengan beberapa perusahaan yang melaksanakan processing dalam proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan

d. Proses Produksi Berdasar Bahan Mentah

1) Analytic

Merupakan suatu bentuk proses produksi yang menciptakan beberapa baranng dari suatu jenis bahan mentah atau input

2) Synthetic

Yaitu proses menggabungan beberapa input atau bahan mentah menjadi satu barang lain.

3. Tujuan Proses Produksi:

a. Meningkatkan efisiensi

b. Meningkatkan Produktifitas 

c. Meningkatkan Kualitas

4. Tahapan Proses Produksi:

Tahapan proses produksi akan berbeda beda untuk setiap pabrik, dicontohkan pada produk sepeda motor, tahapan proses produksinya meliputi:

a. Penyediaan komponen

Adalah seksi yang bertugas menerima mengklarifikasikan serta mendistribusikan komponen ke produksi

b. Injeksi plastik

Seksi yang bertugas memproduksi komponen plastik,dengan fasilitas mesin injeksi plasik yang menggunakan teknik cetakan

c. Pengelasan

Bertugas melakukan proses pembuatan rangka dengan cara mengelas komponen 

d. Pengecatan Logam

Seksi pengecatan logam mengerjakan proses pengecatan pada beberapa bagian komponen .

e. Dipping proses

Yaitu proses penutupan komponen dengan cat melalui teknik pencelupan 

f. Pengecatan plastik

Proses  pengecatan  plastic  part  tidak  sama  dengan  proses  pengecatan  steel part,karena adabeberapa perbedaan,antara lain :

1. Tidak adanya proses pre treatment

2. Over head conveyor lebih pendek

3. Temperatur oven lebih rendah

4. Pengecatan secara manual dengan spray atau hand gun g.   General sub assembling

Merupakan   seksi   yang   mengerjakan   proses   penggabungan   komponen,agar mempermudah serta mempercepat proses produksi di line assembling.

h. Assembling

Merupakan tahapan terakhir dari proses pembuatan unit sepeda motor. 

i.  Final Inspection

Kegiatan akhir dari seksi assembling yang bertugas melakukan pemeriksaan unit sepeda motor yang telah selesai dirakit dilakukan oleh bagian final inspection

j. Shipping

Adalah    bagian    yang    bertugas    mengirim    unit    sepeda    motor    keseluruh cabang/dealerdi seluruh Indonesia dan juga untuk kebutuhan ekspor.

Tuesday, July 20, 2021

Metode Peramalan dalam Produksi Massal

C. Metode Peramalan dalam Produksi Massal

1. Pengertian Peramalan

Peramalan  adalah  proses  untuk  memperkirakan  berapa  kebutuhan  di masa  datang meliputi kualitas, kuantitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan.

2. Klasifikasi Peramalan

a. Peramalan jangka panjang (2-10 th)

b. Peramalan jangka menengah (1-24 bl)

c. Peramalan jangka pendek (1-5 mg)

3. Tujuan Peramalan

a. Menentukan kebutuhan pabrik

b. Menentukan perencanaan jangka menengah 

c. Menentukan penjadwalan jangka pendek 

4. Karakteristik peramal yang baik 

a. Akurasi

b. Biaya

c. Kemudahan

5. Metode Peramalan Perencanaan Produksi 

a. Peramalan Subyektif

1) Metode Delphy

Metode  delphi  merupakan  suatu  cara  sistematis  dalam mendapatkan  keputusan  bersama  dalam  suatu  kelompok  yang terdiri dari ahli dan berasal dari disiplin yang berbeda. Biasanya metode Delphi dipakai pada peramalan teknologi yang digunakan untuk  pengoperasian  jangka  Panjang,  dalam  pengembangan produksi, penerobosan dalam pengembangan pengeluaran produk di pasar dan strategi yang lainnya.

2) Metode Penelitian Pasar

Metode ini menganalisis fakta secara otomatis pada bidang yang  berhubungan  dengan  pemasaran.  Teknik  utama  dalam penelitian  pasar  ialah  survei  konsumen.   Penelitian  pasar dimanfaatkan  untuk  merencanakan  dalam  promosi  produk  baru. Penelitian  pasar  sering  digunakan  sebagai  dasar  promosi  hasil produksi.

b. Peramal Obyektif

1) Metode Intrinsik

Metode  Intrisik digunakan  dalam  peramalan  jangka  pendek dalam  kegiatan  produksi,  akan  tetapi  dalam  metode  ini  kurang memperhatikan  faktor-faktor  eksternal  guna  mempengaruhi permintaan pasar, misalnya dalam analisis deret waktu.

2) Metode Ekstrinsik

Metode Ekstrinsik digunakan dalam peramalan jangka Panjang, dengan  mempertimbangkan  faktor-faktor  eksternal  yang  dapat mempengaruhi  permintaan  dari  masa  yang  akan  datang. Dapat diartikan metode tersebut dinamakan metode Kausal yang berarti menunjukan  sebab-akibat  yang  jelas  dalam  peramalannya, misalnya  memprediksi  titik-titik  perubahan.  Akan  tetapi  dalam metode  ini,  yakni  biaya  aplikasinya  mahal,  frekuensi  perbaikan hasil permalan rendah. Metode ektrinsik diawali dengan metode regresi, yakni banyak dipakai pada tingkat agregat.

6. Analisis Deret Waktu

Analisa deret waktu merupakan satu metode yang sangat tepat untuk meramalkan pola permintaan pasar. Analisa ini dipengaruhi oleh 4 komponen yaitu:

1. Kecenderungan/Trend  (T);  merupakan  sifat  dari  permintaan  di  masa lampau  terhadap  waktu  yang  terjadi.  Tren  menunjukkan  apakah permintaan cenderung mengalami kenaikan, konstan, atau penurunan.

2. Siklus/Cycle (C); permintaan suatu produk dapat memiliki siklus yang berulang secara periodik, biasanya lebih dari 1 tahun. Pola tersebut tidak  perlu  dimasukkan  dalam  peramalan  jangka  pendek.  Pola permintaan yang menunjukkan siklus tertentu sangat berguna dalam peramalan jangka menengah dan jangka Panjang.

3. Pola  Musiman/Season  (S);  naik-turunnya  permintaan  suatu  produk disekitar garis tren biasanya berulang setiap tahun. 

4. Variasi Random (R), yakni permintaan pola bervariasi secara acak yang disebabkan  adanya  faktor-faktor  tertentu,  misalnya  promosi  khusus, bencana alam dan lain sebagainya.


Tuesday, July 20, 2021

Hakikat dan Konsep Produksi Massal dan Perencanaan Produksi Massal

A. Hakikat dan Konsep Produksi Massal

1. Pengertian Produksi Massal

Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan massal berarti mengikut sertakan atau melibatkan banyak orang. Sehingga produksi massal adalah kegiatan memproduksi barang tertentu yang sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam jumlah besar melalui serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya. 

2. Ciri-ciri Produksi Massal

Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut:

a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar b.   Biaya perunit rendah

c. Bertujuan menguasai pasar d.   Dijual di pasar bebas

e. Hampir tidak ada variasi produk

f. Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu

Bila  terjadi  kelebihan  produk  (over  production)  perusahaan  akan  memaksa  pasar dengan melakukan promosi, discount, hadiah dll, agar produk cepat terserap.

3. Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal

Kelebihan:

a. Hemat biaya

b. Efisiensi waktu

c. Tingkat keakuratan tinggi d.   Tingkat produksi cepat Sedangkan kekurangannya adalah: a.   Kegiatan produksi sangat kaku

b. Kurang beragamnya variasi produk c.   Biaya mesin mahal

d. Tidak ada jaminan produk akan laris dipasaran

B. Perencanaan Produksi Massal

1. Pengertian Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk memproduksi barang pada suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan seluruh aktivitas rutin tenaga kerja.

2. Ruang Lingkup Perencanaan Produksi

Menurut Sukaria Simulingga (2013), perencanaan produksi meliputi kegiatan-kegiatan berikut:

a. Mempersiapkan rencana produksi

b. Membuat jadwal penyelesain produk

c. Merencanakan produksi dan pengadaan bahan dari luar d.   Menjadwalkan proses operasi tiap unit

e. Menyampaikan jadwal pada pemesan

3. Tujuan dan Fungsi perencanaan Produksi

Tujuan:

a. Meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan

Salah satu tujuan perencanaan produk massal.yaitu meminimalkan biaya produksi dan  memaksimalkan  keuntungan.Dengan  membuat  perencanaan  produk,maka akan dioptimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi,seperti penyediaan bahan baku,tenaga kerja dan yang lainnya

b. Memaksimalkan kepuasan pelanggan

Tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk merupakan tujuan dari perencanaan semakin besar tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk,maka semakin mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan ,sebaliknya semakin pelanggan tidak  puas  terhadap  produk,maka  akan  semakin  sulit  bagi  perusahaan mendapatkan keuntungan dari produk tersebut.

c. Meminimalkan perubahan nilai produksi

Perencanaan  produksi  yang  tepat  akan  menimbulkan  resiko  kehilangan  nilai produksi suatu produk,contohnya,perusahaan bahan baku di gudang harus di produksi sesuai dengan jadwal  waktu yang telah ditentukan. 

d. Meminimalkan perubahan tenaga kerja

Perencanakan produksi yang baik juga akan menentukan berapa banyak tenaga kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk.

Dengan  perencanaan  yang  berkaitan  dengan  tenaga  kerja  tersebut,maka  biaya tenaga kerjapun bisa diminamalkan.

e. Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik

Dengan  perencanaan  produk  yang  baik  berarti  penggunaan  perlengkapan  yang terdapat dalam pabrikpun di maksimalkan

Fungsi dari perencanaan produksi adalah :

a. Menjamin rencana produksi dan pemasaran produk

Perencanaan   yang   tepat   mampu   memudahkan   perusahaan  untuk  menjamin rencana penjualan produk kepada konsumen sesuai dengan rencana yang tepat.

b. Mengukur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana produksi Perencanaan  produksi  sangat  tepat  digunakan  untuk  mengukur  seberapa  besar perusahaan mampu untuk memperproduksi barang serupa dari waktu ke waktu.

c. Alat untuk memonitor hasil produksi

Fungsi    lainnya    dari    pembuatan    perencanaan    produksi,yaitu    memudahkan perusahaan dalam memonitor hasil produksinya secara akurat

4. Unsur Perencanaan Produksi:

a. Tujuan Produksi

Tujuan   produksi   harus   dibuat   sejelas   mungkin   dan   mampu   dipahami   oleh menejemen perusahaan.

b. Pengukuran dan standar produksi

Artinya perencanaan produksi tidak hanya dilakukan atas tujuan saja,tetapi juga jharus mengukur kemampuan konsumen dalam menyerap produk tersebut.

c. Perencanaan merupakan fakta obyektif

Perencanaan  produksi  harus  apa  adanya  dan  memiliki  pemikiran  yang  cukup rasional bukan hanya sebagai angan-angan saja.

d. Perencanaan harus bisa diukur

Artinya sekalipun hanya mengira-ira namun perkiraan tersebut adalah benar dan tentunya tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan. 

e. Tahap awal pelaksanaan produksi

Perencanaan  harus menjadi langkah  awal bagi perusahaan dalam menghasilkan barang yang dibutuhkan oleh konsumen.

5. Jenis-Jenis Perencanaan Produksi

a. Perencanaan Jangka Panjang ( Long Range Planning)

Perencanaan   jangjka   panjang   merupakan   perencanaan   produksi   lebih   dari satutahun bahkan hingga lima tahun mendatang.

b. Perencanaan Jangka Menengah ( Medium Range Planning)

Perencanaan   jangka   menengah   merupakan   perencanaan   yang   dibuat   untuk kegiatan produksi selama 2 sampai 3 tahun mendatang.

c. Perencanaan Jangka Pendek ( Short Range Planning)

Perencanaan jangka pendek merupakan penentuan kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam jangka seru tahun mendatang atau bahkan kurang dari satu tahun.

6. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perencanaan Produksi

a. Faktor internal, meliputi kapasitas mesin; produktivitas tenaga kerja; kemampuan pengadaan.

b. Faktor eksternal, meliputi kebijakan pemerintah; inflasi; bencana alam

7. Langkah-Langkah Perencanaan Produksi

a. Penelitian dan Pengembangan Produk, meliputi:

1) Penelitian proses produksi

Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan yang bertujuan untuk perbaikan terhadap proses produksu yang sedang berjalan

2) Penelitian produk

Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui selera konsumen,sehingga  penelitian  ini  bertujuan  untuk  perbaikan  produk  yang sudah ada dan disesuaikan dengan selera konsumen

b. Mencari Gagasan dan Seleksi Produk, meliputi:

1) Mencari gagasan

Yaitu tahapan dalam mencari gagasan-gagasan dalam rangka pengembangan produk.

2) Menyeleksi produk

Tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang masuk atau yang terbaik berkaitan dengan pengembangan produk. 

3) Desain produk pendahuluan

Desain produk pendahuluan perli dibuat sebelum mentukan desain produk yang sebenernya.

4) Pengujian

Merupakan kegiatan untuk menguji apakah produk layak dikembangkan atau tidak,baik dilihat dari potensi pasar atau konsumen merupakan secara dari produk tersebut.

5) Desain akhir

Desain akhir dibuat bila hasil pengujian produk layak dikembangkan . 

c.   Menetapkan Skala Produksi, meliputi:

1) Penetapan waktu

2) Penetapan kualitas

3) Menghitung Biaya

4) Penetapan tenaga kerja

5) Penetapan peralatan

6) Penetapan bahan baku

Tahapan skala produksi meliputi: Routing, Scheduling, Dispatching, Follow-up

Tuesday, July 20, 2021

Langkah Pembuatan Gambar Kerja, dan Prototype Produk

C. Langkah Pembuatan Gambar Kerja

Gambar  Kerja  merupakan gambar  yang  digunakan sebagai acuan untuk  dilaksanakan atau dikerjakan di lapangan. Gambar ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti di dalam pelaksanaan pekerjaannya, biasanya disebut dengan shopdrawing. Gambar  kerja merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang telah ada dan disesuaikan dengan kondisi keadaan existin. Konsep Abstrak dalam pikiran seorang perancang untuk membuat sebuah bahan teknik dituangkan ke dalam bentuk gambar (biasanya berupa sketsa). Kemudian gambar  dan dianalisis secara terus menerus sehingga diperoleh yang sempurna .

Kerja seorang perancang diawali dengan pembuatan sketsa. Gambar kasar tersebut kemudian dianalisa sehingga dapat ditentukan dari bahan apa komponen tersebut harus dibuat dan  bagaimana  metode pembuatannya.  Desainer juga harus memberikan rincian banyaknya elemen yang harus dibuat dan cara perakitannya. Data dari hasil analisa digunakan untuk memperbaiki sketsa menjadi gambar rancangan, yang memuat keterangan-keterangan dengan detail . Sebagai hasil akhir dari kerja rancangan adalah gambar kerja .

Dalam pembuatan gambar kerja, seorang perancang dibantu oleh juru gambar (drafter) yang   bertugas   menyajikan   keterangan-keterangan   pada   gambar   secara   ringkas   namun mencukup seluruh gagasan perancang. Seorang juru gambar harus selalu berkonsultasi dengan perancang atau perencana proses saat menyajikan keterangan-keterangan pada gambar.

Operator bertugas mewujudkan gambar menjadi benda nyata. Seorang operator dituntut memiliki kemampuan mengoperasikan mesin, ia juga harus bisa  atau mengetahui aturan-aturan gambar menurut standarisasi

Seorang wirausaha harus mampu membuat sebuah gambar kerja berupa desain produk yang dibuat sehingga mampu langsung dibuat sesuai dengan harapan wirausaha.

Dalam membuat gambar kerja sebuah produk, seorang wirausaha harus memperhatikan beberapa hal berikut :

a) Keamanan produk tersebut

b) Ergonomis dari produk tersebut

c) Kemudahan dalam penggunaannya 

d) Kepraktisan saat digunakan dimana saja 

e)  Bahan baku yang dibuat

f) Model atau bentuk yang sesuai massanya

Langkah-langkah  wirausahawan   dalam   membuat   gambar   kerja   menjadi   produk   nyata, diantaranya :

a) Mencari ide produk atau gagasan produk yang sesuai dengan pasar 

b)  Menetapkan ide atau gagasan

c) Membuat gambar produk

d) Membuat prototype produk bisa dari tanah liat atau bahan lunak lainnya 

e)  Menganalisanya mengenai contoh produk tersebut

f) Evaluasi jika ada kekurangannya

D. Prototype Produk

Prototype produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk, tahapan  ini  sangat  penting  dalam  rencana  pembuatan  produk  karena  menyangkut keunggulan  produk  yang  akan  menentukan  kemajuan  suatu  usaha  di  masa  mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan (lead–user) agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut.

Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga  menciptakan  suatu  sistem  inovasi  produk  yang  dibangun  bersama-sama  antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan (customers).

Prototype adalah sebuah contoh atau model awal dari produk. Prototype membuat ide yang  abstrak  menjadi  bentuk  nyata  yang  lebih  kongkrit.  Dalam design  thinking,  tidak  cukup hanya memikirkan ide, mendiskusikan dan membicarakannya saja. Perlu langkah konkrit untuk membuatnya menjadi nyata.

Tujuan membuat prototipe bukanlah untuk menguji produk yang sudah selesai, tujuan membuat prototipe adalah untuk belajar. Menemukan kesalahan dan kegagalan sebelum produk benar-benar diluncurkan ke pasar.

Teresa Torres, seorang Product Coach, mendefinisikan tujuan pembuatan prototipe sebagai berikut: 

“Prototype simulates an experience, with the intent to answer a specific question, so that the creator can iterate and improve the experience.”

“Prototipe  memberikan  gambaran,  untuk  memberikan  jawaban  spesifik,  sehingga  penciptaan produk dapat diulang dan diperbaiki.” (sebelum menjadi produk akhir).”

Empat Manfaat Membuat Prototype Antara Lain :

a) Prototyping membantu   kita   berpikir.   Melakukan   adalah   cara   terbaik   untuk   berpikir.

Membuat prototipe membuat kita lebih mudah memikirkan ide-ide untuk menyempurnakan produk Anda.

b) Prototyping membantu kita menjawab pertanyaan. Apakah produk kita diminati konsumen? Layak? dan bertahan lama?

c) Prototyping membantu     kita     berkomunikasi.     Komunikasi     terbaik     adalah     dengan menunjukkannya, bukan sekadar mengatakannya.

d) Prototyping membantu anda membuat keputusan yang lebih baik. Umpan balik yang kita dapatkan dari calon pengguna membuat kita mampu membuat keputusan yang lebih baik.

Metode yang direkomendasikan dalam merancang prototipe adalah Rapid Prototyping. Bagaimana proses melakukan Rapid Prototyping. John Krissilas di dalam blognya mengutip dari Jeanne Liedtka membagikan lima prinsip berikut ini.

a) Mulai dari yang kecil dan sederhana.

b) Sebuah  proyek  penciptaan  akan  tumbuh  dengan  adanya  pembuatan  prototipe  secara berulang sejak sejak dini. Ini akan memberi ruang bagi Anda untuk mendapatkan ide-ide baru untuk menyempurnakan produk Anda. Ini juga akan memberi kesempatan calon pengguna untuk berkontribusi dan melengkapi produk Anda dengan masukan dari mereka.

c) Rancang kisah yang ingin Anda ceritakan. 

d) Visualisasikan  konsep  Anda  dalam  bentuk  gambar.  Gunakan  kata  sesedikit  mungkin.

Tambahkan detail seiring berjalannya waktu. Teknik storyboarding akan bermanfaat di sini. 

e)  Tunjukkan, jangan katakan.

Buat prototipe-nya terlihat nyata dengan gambar mock up, model fisik, dan pengalaman nyata. Visualisasikan beberapa opsi. Beri ruang bagi calon pengguna untuk memilih.

Tujuan Prototype

Tujuan   prototype   adalah   untuk   mendapatkan   umpan   balik. Jangan   berdebat   dan mempertahankan diri saat orang lain memberi masukan terhadap umpan balik Anda. Biarkan mereka  mevalidasi  produk  Anda.  Jangan  berikan  otoritas  validasi  ke  orang  yang menciptakannya.

Peluang lain dari pembuatan prototipe adalah melibatkan calon konsumen dalam proses desain produk kita. Istilah keren untuk hal ini adalah Customer Co-Creation. Dengan demikian mereka merasa memiliki produk ini. Mereka merasa menjadi bagian dari produk ini.

Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya  ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan   dan   apakah   produk   memuaskan   kebutuhan   pelanggan.   Prototipe   seperti   ini disebut alpha prototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai  oleh  proses  produksi  sebenarnya,  tetapi  tidak  rakit  dengan  proses  akhir  ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final.

Tahapan prototype:

a) Pendefinisian produk, merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.

b) Working model, dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa.

c) Prototipe  rekayasa  (engineering  prototype),  dibuat  seperti  halnya  working  model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi. 

d) Prototipe produksi (production prototype), bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.

e) Qualified production item, dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun  peraturan yang  diberlakukan terhadap  produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum.

Untuk mematangkan  produk  yang  hendak  diproduksi  secara  komersil,  maka  produk perlu   memasuki   pasar   untuk   melihat   ancaman-ancaman   produk   yang   terjadi;   misal: keamananan,  regulasi,  tanggung  jawab,  ketahanan  dan  kerusakan  (wear–and–tear), pelanggaran,  siklus  break  even  dan  polusi,  dan  konsekuensinya  diperlukan  peningkatan program pemasaran.

Model: merupakan  alat  peraga  yang  mirip  produk  yang  akan  dibangun (look–like– models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user. 

Prototype dapat dengan efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir.

Tuesday, July 20, 2021

Tujuan Gambar Kerja

 B. Tujuan Gambar Kerja

Semua gambar yang ada pasti memiliki fungsi dan tujuan, walaupun gambar itu dibuat tanpa dasar apapun, akan tetapi persepsi orang melihatnya pasti akan berbeda-beda. Tujuan gambar teknik untuk membuat orang berpikir satu tujuan. Misalnya, gambar kerja denah rumah,  sudah pasti setiap yang melihat akan beranggapan ini adalah langkah awal sebelum menjadi sebuah rumah nyata.

Adapun fungsi gambar teknik secara umum, diantaranya :

• Alat Komunikasi

• Arsip Perencana

• Menyampaikan Informasi

• Instruksi

Fungsi gambar yang mendasar adalah sebagai sebuah alat untuk menyatakan maksud atau pemikiran dari seseorang. Oleh karena gambar sering dipakai sebagai alat komunikasi yang pokok di kalangan orang-orang teknik maka gambar di sebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk sarjanan teknik.

Penyampaian    informasi    dengan    gambar    harus    sesingkat-singkatnya,    selengkap- lengkapnya, dan sejelas-jelasnya . Penyampaian informasi dengan gambar banyak memakai simbol-simbol standar, maka penting bagi penulis maupun pembaca agar mengetahui dan memahami apa maksud dari lambang-lambang yang tertera .

Tujuan  penggunaan  gambar  teknik  adalah  menterjemahkan  gambar  desain  menjadi gambar terukur sehingga dapat dipahami orang lain, terutama oleh pelaksana, bagian produksi, menghitung biaya, penggunaan material dan sebagainya.

Gambar teknik memiliki tiga fungsi, yaitu menyampaikan informasi, bahan dokumentasi dan menuangkan gagasan untuk pengembangan .

1. Menyampaikan Informasi.

Pada permulaan industri, perencanaan dan pembuatan benda teknik dilakukan oleh orang yang sama. Dalam hal ini gambar hanya berarti sebagai konsep dari suatu gagasan sehingga tidak diperlukan aturan-aturan dalam gambar tersebut . 

Setelah industri mulai berkembang, perencanaan dan pembuatan benda teknik dilakukan oleh dua orang yang berbeda. Dalam hal ini gambar berfungsi sebagai alat menyampaikan informasi dari pihak perancang (design drafter) kepada pihak pembuat (operator) .

2. Bahan Dokumentasi, Pengawetan dan Penyimpanan.

Gambar teknik merupakan dokumen penting di mana data teknis mengenai suatu produk tercantum secara  padat.  Dengan mendokumentasikan gambar berarti pula mengawetkan dan menyimpan untuk dipergunakan sebagai bahan informasi .

3. Menuangkan Gagasan untuk Pengembangan.

4. Konsep abstrak dalam pikiran seorang perancang untuk membuat sebuah bahan teknik dituangkan ke dalam bentuk gambar (biasanya berupa sketsa). Kemudian gambar itu dievaluasi dan dianalisa secara terus menerus sehingga diperoleh yang sempurna .

Contoh penerapan fungsi gambar kerja, misalnya dalam pembuatan rumah pasti Anda berkonsultasi dengan arsitek untuk membuat gambar kerja dengan desain yang diinginkan . Dengan dmkn fungsi gambar kerja dalam pembangunan rumah, yaitu sebagai pembantu dalam proses pembangunan karena apa yang apa yang akan dilaksanakan telah dengan matang di desain di awal perencanaa, sehingga dapat memberikan analisa tepat segala kemungkinan yang akan terjadi pada saat pelaksanaan sesungguhnya .

Tuesday, July 20, 2021

Konsep Gambar Kerja

Lembar Kerja / Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik.Gambar kerja harus dipahami oleh semua personel yang terlibat dalam proses pembangunan fisik. Gambar kerjapun terdiri dari berbagai unsur yang memuat informasi mengenai dimensi, bahan dan warna.

Gambar kerja akan membantu wirausaha untuk menciptakan wujud fisik sesuai dengan ide. Dengan bantuan gambar kerja, seorang wirausaha tidak perlu untuk mengawasi setiap detail dari semua unsur pembangunan, karena akan menyita waktu dan tidak efisien. Maka dari itu, gambar kerja harus bisa dibaca dan dipahami oleh pelaksana.

A. Konsep Gambar Kerja

Banyak  cara  manusia  menyampaikan  semua  pemikiran  atau  maksudnya. Baik  secara lisan (suara) yang bersifat abstrak maupun lewat sebuah alat atau berupa visual (gambar atau tulisan).

Sejak dahulu gambar sudah dipakai untuk berkomunikasi antara individu manusia hingga sekarang cara berkomunikasi dengan gambar ini masih dipakai, bahkan dikembangkan dengan diterapkannya sebagai standar komunikasi orang teknik .

Desain produk atau dalam bahasa keilmuan disebut Desain Produk Industri, atau bisa juga dikatakan dengan Gambar kerja merupakan bidang keilmuan yang menentukan bentuk dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar sesuai dengan kemampuan proses produksi pada industri yang memproduksinya.

Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik yang bisa juga   disebut   dengan   bahasa   teknik.   Sebagai   suatu   bahasa   gambar   teknik   harus   dapat menjelaskan keterangan secara keterangan-keterangan secara tepat dan obyektif.

Gambar kerja adalah gambar yang digunakan sebagai acuan untuk dilaksanakan/dikerjakan di lapangan, gambar kerja ini harus dibuat sedemikian   rupa sehingga mudah     dimengerti     di     dalam     pelaksanaan     pekerjaannya,     biasanya     disebut     juga dengan shopdrawing, gambar kerja merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang telah ada  dan  disesuaikan  dengan  kondisi  keadaan existing.  Shopdrawing ini juga  bisa  digunakan sebagai dasar pembayaran/penagihan kepada pemilik proyek.

Gambar kerja merupakan awal sebuah pekerjaan yang menyangkut konstruksi, meliputi bagian-bagian dari sebuah konstruksi secara detail. Potongan-potongan serta  tampak 2 gambar rancangan dan detail gambar sekecil apapun dan merupakan sebuah item pekerjaan yang berguna    untuk    menghindarkan    kerancuan    yang    membingungkan    pihak-pihak    yang berkepentingan. Unsur karya seni berupa foto atau gambar yang disusun di atas karton dan siap difoto untuk dijadikan bahan cetakan, seperti iklan cetak, poster dan kemasan.

Fungsi  gambar kerja sebagai  sumber  informasi memiliki  makna  bahwa  gambar  kerja harus mampumenghubungkan perancang dengan orang yang mempergunakannya, harus berisi keterangan-keterangan yang pasti, tidak boleh menimbulkan keragu-raguan. Jenis produk yang beraneka ragam mengakibatkan pekerja akan kesulitan untuk menentukan arti gambar yang tidak lengkap. Lambang-lambang harus dipergunakan daripada catatan-catatan dalam suatu bahasa dan pengertiannya harus seragam secara Internasional. Dalam membuat standar, hal yang penting adalah sampai sejauh mana kepastian tersebut dapat dipromosikan dengan ketentuan kondisi optimal dari standar harus ditetapkan.

Gambar Teknik merupakan suatu bentuk ungkapan gagasan atau pemikiran mengenai suatu sistim, proses, cara kerja, konstruksi, diagram, rangkaian dan petunjuk yang bertujuan untuk memberikan instruksi dan informasi yang dinyatakan dalam bentuk gambar, atau lukisan teknis.

Secara umum, gambar teknik dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu gambar dua dimensi dan gambar tiga dimensi :

1. Gambar Dua Dimensi.

Gambar dua dimensi adalah suatu gambar yang menampilkan salah satu bagian permukaan dari suatu benda, sehingga permukaan yang lain tidak ditampilkan pada gambar tersebut, tetapi dapat ditampilkan di sampingnya, baik atas, bawah, samping kanan maupun kirinya. Untuk mengetahui keterangan-keterangan yang diperlukan atau keterangan yang detail gambar dua dimensi. Fungsi dari gambar dua dimensi adalah memberikan informasi lengkap tentang suatu benda sehingga memudahkan baik bagi pembaca maupun bagi oranga yang berkepentingan pada gambar tersebut 

2. Gambar Tiga Dimensi.

Gambar tiga dimensi merupakan bentuk asli dari suatu benda, sehingga tampilannya sama dengan benda aslinya . Pada gambar tiga dimensi terdapat juga ukuran-ukuran umum dari suatu benda, tetapi tidak sedetail gambar dua dimensi .

Adapun yang dimaksud dengan ukuran umum adalah ukuran seperti panjang lebar, dan tinggi dari suatu benda. Fungsi gambar tiga dimensi adalah untuk melengkapi atau menampilkan benda jadi atau gambar susunan dari gambar dua dimensi.

Untuk  gambar  kerja,  biasanya  gambar  tiga  dimensi  tidak  ditampilkan,  hanya  gambar  dua dimensi saja, karena pada gambar tiga dimensi keterangan yang detail tentang benda tersebut tidak dapat ditampilkan .

Monday, July 19, 2021

Monday, July 19, 2021

Proses Kerja Pembuatan Prototype dan Tahapan Kegiatan Desain Produk

G. Proses Kerja Pembuatan Prototype

Rancangan  proses  harus  didefinisikan  terlebih  dahulu  dengan  cermat karena  rancangan  proses  ini  memiliki  dampak  berjangka  panjang  terhadap kinerja proses, termasuk efesiensi, evektifitas, dan produktivitas sistem. Namun demikian, desain proses ini harus singkron dengan tipe produk atau jasa yang akan dihasilkan. Desain produk (Product Design) menetapkan jenis bahan yang lebih baik digunakan untuk membuat suatu produk, menentukan standar dan batas toleransi serta dimensinya, menggambarkan penampilan produk, sekaligus menetapkan standar kinerja produk yang bersangkutan.

Desain jasa (Service Design) menetapkan bentuk penampilan fisik, gaya, manfaat kenikmatan, dan manfaat psikollogis yang akan diterima oeh pelanggan yang memakai jasa yang bersangkutan. Dengan keadaan dan sifat seperti yang dikemukakan di atas, suatu desain akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap mutu suatu produk atau jasa.

Agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Selaraskan karakteristik produk atau jasa dengan persyaratan kebutuhan pelanggan.

2) Penuhi  persyaratan  kebutuhan  pelanggan  secara  paling  sederhana  dan murah.

3) Kurangi waktu yang diperlukan untuk mendesain suatu produk atau jasa baru.

4) Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat dikerjakan (Russel dan Tailor 2000).

Strategi Proses Desain

Dilihat dari sudut strategis, desain mendefinisikan pelanggan sasaran perusahaan dan juga perusahaan pesaingnya. Untuk dapat menhasilkan desain yang baik, desain harus memaksimalkan pemanfaatan kompetensi inti perusahaan.    kompetensi    ini    pada    dasarnya    merupakan    kapasitas    atau 

kemampuan personil perusahaan untuk melakukan sesuatu berdasarkan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dimilikinya.

Kemampuan personil perusahaan dapat dilihat menurut apa yang sekarang ini dikuasi dan diterapkan, kapasitas potensial yang dimiliki sekarang, dan kapasitas potensial di masa yang akan datang. Kapasitas itu merupakan wujud keseimbangan antara pemikiran kritis dan pemikiran bersifat membangun (yang memperhatikan kompleksitas pengolahan) serta tingkatan pengembangan dan aspirasi pribadi.

Teknik manufaktur merupakan ilmu yang berkaitan dengan produksi yang meliputi:

- Desain produk (perancangan produk);

- Desain proses produksi (perancangan proses produksi)

- Manajemen   produksi   pengelolaan   sistem   manufaktur (Laksana,2016)

H. Tahapan Kegiatan Desain Produk

Dalam merencanakan suatu produk, seorang product designer harus melakukan tahapan – tahapan sebagai berikut :

1) Memformulasikan hasil marketing research

Adapun  yang  menjadi  titik  tolak  dalam  tahapan  kegiatan  Desain  Produk adalah    riset    pemasaran.    Untuk    mengetahui    produk    yang    diinginkan pelanggan,  product  designer  dapat  memperoleh  data  dari  riset  pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada. Pengembangan  suatu  riset  dalam  perusahaan  akan  menghasilkan  sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan.

2) Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan

Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya : tenaga  kerja,  mesin  –  mesin,  peralatan  penunjang  dan  perkakas  lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin. 

3) Membuat sketsa

Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.

4) Membuat gambar kerja

Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar  kerja  juga  diperlihatkan  bahan  –  bahan  yang  akan  dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.