Terbaru

Tuesday, November 3, 2020

Tuesday, November 03, 2020

Macam-macam Perekat (Bond) untuk pembuatan roda gerinda

Terdapa bermacam-maca pereka dala membua rod gerinda diantaranya:

1) Perekat Keramik (Vitrified bond).

Sebagian besar roda gerinda menggunakan perekat jenis keramik. Kelebihannya  perekat jenis  ini  diantaranya:  tahan  terhadap  air,  oly, asam dan panas. Sedangkan kelemahanya diantaranya: rapuh dan kasar,  sehingga  batu  gerinda  tidak  boleh  tipis.  Proses  pembuatan perekat keramik dapat dilihat pada (Gambar 2.7).


2) Perekat silikat.

Khusus digunakan untuk mengasah alat-alat potong, karena perekat jenis ini mudah melepaskan butiran (pulder acting). Proses pembuatan perekat silikat dapat dilihat pada (Gambar 2.8).

 Gambar 2.8. Proses pembuatan perekat silikat

3) Perekat shellac.

Jenis perekat ini digunakan untuk pengerjaan halus, dan ketahanan terhadap  panas  rendah.  Proses  pembuatan  perekat  shellac  dapat dilihat pada (Gambar 2.9)



Gambar 2.9. Proses pembuatan perekat shellac

4) Perekat Karet.

Roda gerinda dengan perekat karet digunakan untuk roda gerinda pengontrol/penahan pada mesin gerinda silinder tanpa senter (centerless  grinding).  Proses  pembuatan  perekat  karet  dapat  dilihapada (Gambar 2.10).

 


Gambar 2.10. Proses pembuatan perekat karet

5) Perekat Resin Syntetik (Syntetic Resin Bond).

Roda gerinda dengan perekat resin syntetik, digunakan untuk roda gerinda pemotong yang tipis, karena perekat jenis ini elastis dan ulet. Proses   pembuatan   perekat   resin   syntetik   dapat   dilihat   pada (Gambar 2.11)

.

Gambar 2.11. Proses pembuatan perekat resin syntetik

 6) Perekat logam.

Roda gerinda dengan perekat logam, digunakan untuk mengikat butiran pemotong  boron  nitride  dan  Intan.  Proses  pembuatan  perekat  resin syntetik dapat dilihat pada (Gambar 2.12).


Gambar 2.12. Proses pembuatan perekat logam

 

 

 

 

Monday, October 26, 2020

Monday, October 26, 2020

Pengujian Destruktif dan Pengujian Non-Destruktif

a).Pengujian Destruktif (Destructive Test = DT)

Yang dimaksud dengan pengujian destruktif ialah pengujian yang dilakukan sehingga menimbulkan perubahan/kerusakan pada bahan uji ( test piece ).

Macam-macam pengujian yang termasuk kelompok ini ialah :

  Pengujian Tarik

  Pengujian Tekan

  Pengujian Pukul-Takik

  Pengujian Kekerasan

  Pengujian Lengkung

  Pengujian Geser

  Pengujian Puntir

  Pengujian Kelelahan

  Pengujian Mikroskopis

 

b).Pengujian Non-Destruktif (Non Destruktive Test = NDT)

Yang dimaksud dengan pengujian non destruktif ialah pengujian tanpa merusak bahan uji.

Macam-macam pengujian yang termasuk kelompok ini adalah :

  Pemeriksaan   cacat   luar   logam   dengan   Magnitografi   dan   Dye penetrant

  Pemeriksaan cacat dalam logam dengan Ultrasonic dan Radiografi Disamping  pemeriksaan  terhadap  kekuatan  dan  cacat  dari  logam tersebut,  perlu  pula  diadakan  pemeriksaan  terhadap  komposisi  dari logam tersebut. Pemeriksaan komposisi logam dapat dilakukan dalam laboratorium kimia. Pemeriksaan komposisi logam tersebut meliputi :

-   Pemeriksaan kadar belerang

-   Pemeriksaan kadar Hidrogen

-   Pemeriksaan kadar Oksigen

-   Pemeriksaan kadar Carbon

-   Pemeriksaan kadar Phospor

-   Pemeriksaan kadar Mangan

-   Pemeriksaan kadar Vanadium

-   Pemeriksaan kadar Magnesium

-   Pemeriksaan kadar Chroom

-   dan pemeriksaan kadar dari unsur-unsur lain dari suatu logam

 Standar

Cara-cara pelaksanaan pengujian dilakukan mengikuti standar tertentu, demikian juga ukuran-ukuran bahan uji disesuaikan dengan standar yang dipakai.

Beberapa standar untuk pengujian logam adalah :

a).  HCNN (Hoofd Commissie voor de Normalisatie ini Nederland)

b).  ASTM (American Standard for Testing and Materials)

c).  DIN  (Deutche Industrie Normen)

d).  JIS   (Japan Industrial Standard)

e).  ISO  (International Organisation for Standardization)

f).   SII    (Standar Industri Indonesia)

 

Monday, October 26, 2020

Pencekaman Benda Kerja pada Mesin Frais (milling machine)

Benda-benda kerja harus dikencangkan secara kukuh pada waktu pengefraisan, sebab bila benda kerja tersebut terlepas dapat berakibat hasil pengefraisan  yang tidak sempurna, terjadinya kecelakaan dan retaknya pisau frais. Salahsatu keberhasilan dalam pekerjaan pengefraisan adalah ketepatan menggunakan alat-alat penjepit benda kerja yang sesuai dengan bentuk benda yang akan difrais. Untuk benda kerja yang besar dengan pengefraisan rata, berbeda cara menjepitnya dengan benda kerja yang kecil dengan bentuk yang teratur, bulat, segiempat, bertingkat, dan semacamnya. Begitu juga alat-alat untuk menjepit benda kerja yang berbentuk roda gigi memerlukan penjepitan khusus.

Beberapa cara penjepitan benda kerja antara lain:
1.    Klem dan kelengkapannya
2.    Blok siku dan kelengkapannya
3.    Blok vee dan kelengkapannya
4.    Ragum mesin dan macam-macamnya
5.    Kepala pembagi dan kelengkapannya
6.    Fixture dan kelengkapannya
7.    Meja putar


1.    Macam-macam Klem
Klem yang digunakan dalam penjepitan benda kerja biasanya dilengkapi dengan baut Tee. Macam-macam klem tersebut antara lain seperti dalam Gambar 3. Apabila  benda kerja tidak dapat dicekam  dengan ragum, atau fixture, maka pemasangannya dapat langsung dilakukan pada meja frais dengan klem (Gambar 4). Beberapa bentuk klem yang sering digunakan dalam operasional pengefraisan antara lain klem jari, klem U dan klem lurus. Dalam pemasangannya klem selalu dilengkapi dengan baut beralur T.



Gambar 2. Macam - macam klem

Keterangan gambar:
1. klem lurus dengan lubang baut
2. klem lurus dengan baut penyetel
3. klem kaki yang dichamfer
4. klem kaki untuk benda kerja yang bertingkat
5. klem dengan jari lurus
6. klem dengan jari lengkung
7. klem bentuk U
8. baut tee panjang
9. klem pegas
10. benda kerja yang dijepit
11. meja mesin frais
12. blok penjepit
13. blok dengan lubang baut
14. baut penekan
15. blok penjepit
16. mur penekan
17. cincin
18. klem dengan ketinggian yang dapat disetel
19. tumpuan klem dengan lubang penyetel
20. pen/engsel
21. pen-penyetel

Gambar 3. Penjepitan langsung pada meja frais dengan klem

2.    Blok siku dan kelengkapnnya
Untuk benda-benda kerja yang difrais dengan kedudukan tegak atau berdiri, penjepitannya dapat dilakukan dengan menggunakan blok siku dan kelengkapannya.

Gambar 4. Blok Siku dan Kelengkapannya


3.    Blok Vee dan Kelengkapnnya
Untuk menjepit benda kerja yang bulat misalnya pada saat mengfrais alur-alur pasak pada poros dan semacamnya, penjepitan dilakukan dengan menggunakan block vee dengan kelengkapan klem atau baut.
Baut pengikat lainnya. V block pada umunya memiliki alur dengan sudut 900 dan mempunyai alur maupun kerataan yang sesuai bila dipasangkan di meja mesin frais. V-block biasanya digunakan untuk mencekam benda-benda dengan bentuk tertentu, datar, bulat seperti  pembuatan alur pada benda yang bulat (misalnya  poros).


Gambar 5. Blok Vee dan Kelengkapannya

Klem poros universal dapat dipasang pada mesin frais horizontal atau mesin frais vertical. Bentuk klem poros universal dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Blok Vee pada Klem Universal

4.    Ragum (vises)
Ragum merupakan peralatan cekam yang paling sering digunakan pada proses pengefraisan. Ragum dapat digunakan untuk mencekam benda kerja berbentuk kotak, bulat, maupun menyudut yang dapat digunakan untuk mengefrais alur pasak, alur, permukaan datar, sudut, gigi rack, dan alur T (T slot). Terdapat tiga tipe ragum yang biasa digunakan di mesin frais. Ketiga ragum tersebut adalah:
  
a.    Ragum lurus:
Ragum lurus dikencangkan pada meja mesin frais dengan memanfaatkan alur T yang terdapat pada meja mesin frais. Ragum ini dapat dikencangkan secara cepat dengan menggunakan kunci .

b.    Ragum sudut.
Ragum ini sama dengan ragum lurus hanya ditambahkan pengatur sudut yang terdapat di bawahnya, sehingga ragum dapat diputar hingga 360pada arah horizontal.

c.    Ragum universal
Ragum ini selain dilengkapi dengan pengatur sudut horizontal juga dilengkapi dengan pengatur sudut vertikal. Dengan kelengkapan ini ragum dapat diputar hingga 3600 pada arah horizontal dan 90pada arah vertikal.

d.   Kepala Pembagi
Kepala pembagi sangat cocok digunakan untuk pembuatan kepala baut, pengefraisan roda gigi, dan pengefraisan benda-benda silindris. Bila gerakan kepala pembagi dihubungkan dengan gerakan ulir penghantar mesin frais maka dapat dilakukan pembuatan roda gigi miring/helik, reamer dan tap.

Gambar 7. Macam- macam Ragum

Gambar 8. Kepala Pembagi (dividing head)