16.
UAP DI PENGECORAN LOGAM
i)
Methylene Biphenyl Di-isosianat (MDI)
Resin
berbasis isosianat seperti yang digunakan dalam proses kotak dingin fenolik
urethane mengandung Methylene Biphenyl Di-isosianat (MDI), yang memiliki Batas
Ambang Ekspor Pekerja (WES) sebesar 0,02 ppm (tingkat langit-langit). MDI tidak
menguap dengan cepat dibandingkan dengan isosianat lainnya. Paparan jangka
pendek dapat menyebabkan gejala seperti mengi, sesak napas, batuk, iritasi
mata, dan paru-paru, yang mungkin muncul hingga delapan jam setelah paparan.
Paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah pernapasan atau dada permanen,
dan kontak berulang atau berkepanjangan dengan kulit dapat menyebabkan ruam.
Sensitisasi isosianat dikenal, dan pekerja yang terkena sebaiknya diarahkan ke
tugas-tugas alternatif yang tidak melibatkan paparan isosianat.
ii)
Phenol
Berbagai
resin dalam beberapa proses pengecoran dapat menghasilkan fenol, tetapi dalam
operasi pengecoran normal, fenol mungkin hanya ditemukan dalam bentuk uap.
Fenol dalam bentuk uap dapat menyebabkan iritasi pada mata, selaput lendir, dan
kulit. Batas ambang fenol dilaporkan serendah 0,06 ppm, yang di bawah WES,
menjadikannya zat dengan sifat peringatan yang baik. WES untuk fenol adalah 5
ppm.
iii)
Triethylamine
Triethylamine digunakan sebagai katalis dalam proses kotak dingin. Ini adalah cairan dengan bau yang khas. Uap triethylamine dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, sedangkan kontak cairan dapat menyebabkan kerusakan mata yang parah. Kontak berulang atau terlalu lama dengan kulit juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan paru-paru.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Beri komentar dengan sopan...
Komentar tidak boleh mengandung sara...
Terimakasih...