13. BAHAYA TERHADAP KESEHATAN DI PENGECORAN LOGAM DEBU
Debu
merupakan salah satu bahaya kesehatan paling umum yang dapat ditemukan dalam
peleburan logam. Debu dapat berbentuk partikel halus yang terhirup, dan
tergantung pada jenis pengecoran dan proses yang digunakan, debu tersebut
mungkin mengandung sejumlah besar silika, timah, atau kontaminan lainnya.
Berikut adalah informasi rinci tentang berbagai bentuk debu dalam suatu
pengecoran
i)
Debu yang Mengandung Silika
Dalam
beberapa proses pengecoran logam, debu yang mengandung silika dihasilkan
sebagai produk dari tungku, pasir cetak, pembongkaran cetakan, pembersihan, dan
abrasive blasting.
ii)
Tungku
Pemanasan
berulang mengubah kuarsa dari batu tahan api dan silika refraktori pada lapisan
tungku menjadi silikat amorf kristobalit dan tridimit. Pekerja yang memelihara
dan mengganti bahan tahan api dapat terpapar debu yang mengandung sejumlah
besar kristobalit yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit
silikosis jika terhirup ke dalam paru-paru. Grouting yang digunakan untuk
mempertahankan batu tahan api dalam masa lalu sering mengandung asbes, tetapi
ini sekarang telah digantikan. Informasi keamanan produk harus dirujuk jika ada
keraguan tentang keamanan bahan tertentu.
iii)
Moulding
Panas
dari logam cair dalam cetakan pasir menghasilkan dua reaksi. Pertama, itu
mengurangi pasir kuarsa dalam cetakan menjadi partikel terhirup yang halus dan
berbahaya. Kedua, itu mengkonversi sebagian pasir kuarsa menjadi silikat
berbahaya, seperti kristobalit. Bentuk-bentuk silika ini dapat menyebabkan
penyakit paru-paru seperti silikosis. Risiko ini bervariasi tergantung pada
efisiensi pengendalian debu, apakah pasir disaring atau tidak, dan apakah
cetakan tersebut basah atau kering.
iv)
Penanganan Pasir
Pasir
akan ditangani dalam berbagai cara dalam proses pengecoran logam, baik secara
manual, pneumatik, atau menggunakan konveyor. Setiap metode penanganan ini
dapat menghasilkan sejumlah besar debu, beberapa di antaranya mengandung debu
silika. Tindakan yang tepat harus diambil untuk mengendalikan emisi debu atau
menggunakan perlindungan pribadi setiap kali penanganan pasir terjadi.
v)
Knockout/Shakeout Coran dan Pembersihan Abrasive Blasting
Selama
proses knockout (KO), berbagai jenis debu dihasilkan, termasuk silikat alumino
dan alumina yang umum. Proses ini juga melepaskan debu silika halus ke udara
dan lingkungan sekitar pengecoran. Jika debu ini terhirup, ada risiko
silikosis. Kontrol total debu menjadi penting dalam pengelolaan pabrik dan
manajemen bahaya karena debu halus dapat terangkat dari lantai sebagai partikel
udara oleh draft, orang yang berjalan di atas lantai, dan pergerakan kendaraan
seperti forklift.
vi)
Pembuatan Pola
Peningkatan
penggunaan partikel dalam pembuatan pola dapat menyebabkan peningkatan kadar
debu kayu dan formaldehid, yang keduanya merupakan bahaya kesehatan yang
diakui.
vii)
Pembuatan Inti
Ada
berbagai mineral pasir yang digunakan dalam pembuatan inti, termasuk zircon,
kromat, magnesium, dan silikat alumina. Untuk meminimalkan paparan debu,
praktik kerja yang baik harus diikuti dengan menggunakan langkah-langkah
pengendalian yang tepat.
Pentingnya
mengambil langkah-langkah pengendalian yang efektif untuk mengurangi dan
mencegah paparan debu silika dalam berbagai tahap proses pengecoran logam
sangat ditekankan untuk melindungi kesehatan pekerja di lingkungan kerja
tersebut.
viii)
Logam Cair
Dalam
proses pengecoran logam cair, debu yang dihasilkan akan mengandung berbagai
macam bahan kimia. Debu ini biasanya disalurkan ke dalam sistem ventilasi yang
diinstal di area kerja. Jika sistem ventilasi ekstraksi tidak terpasang,
tindakan perlindungan yang tepat harus diambil untuk melindungi pekerja di area
tersebut.
ix)
Penanganan Scrap
Selama
proses penanganan scrap, debu yang signifikan dapat diproduksi. Praktik kerja
yang baik perlu diterapkan, terutama pada penggunaan cutting gas di mana
memimpin berbasis cat mungkin hadir pada besi tua.
x)
Debu atau Asap Timbal
Debu
timbal atau asap merupakan bahaya kesehatan yang nyata. Timbal digunakan untuk
meningkatkan karakteristik dari perunggu, kuningan, baja, dan paduan coran yang
mengandung timbal. Timbal juga dapat terlepas dari peleburan besi tua yang
mungkin telah dilapisi dengan timbal berbasis cat porselen atau produk berbasis
minyak bumi. Peleburan logam cair dari paduan tembaga bertimbal dapat
menimbulkan risiko besar terhadap paparan asap dan debu timbal. Debu yang
dikumpulkan dalam bag filter yang melekat pada sistem ventilasi akan berisi
tingkat tinggi timbal. Penyerahan dan pembuangan debu ini memerlukan
pertimbangan khusus. Proses pembersihan dan finishing pada paduan coran timbal
juga akan menimbulkan bahaya yang signifikan untuk operator dan harus dikendalikan.
Informasi
lebih lanjut tentang aspek kesehatan timbal dapat ditemukan dalam buku
Keselamatan dan Informasi Kesehatan seri Pedoman Medis Surveillance Pekerja
Timbal, yang tersedia dari OSH (Occupational Safety and Health).
No comments:
Post a Comment
Silahkan Beri komentar dengan sopan...
Komentar tidak boleh mengandung sara...
Terimakasih...