III. Sumber Udara Kompresi
A. Kompressor Udara
Kompressor udara adalah perangkat yang digunakan untuk
menghasilkan udara terkompresi dengan meningkatkan tekanan udara dari tekanan
atmosferik menjadi tekanan yang diperlukan dalam sistem pneumatik. Kompressor
udara bekerja dengan menekan udara melalui proses pengurangan volume sehingga
meningkatkan tekanan udara.
B. Jenis-Jenis Kompressor Udara
Ada beberapa jenis kompressor udara yang umum digunakan dalam
sistem pneumatik. Beberapa jenisnya antara lain:
a.
Kompressor Piston (Reciprocating Compressor):
Kompressor piston adalah jenis kompressor yang menggunakan piston yang bergerak
maju-mundur dalam silinder untuk mengompresi udara. Kompressor piston dapat
memiliki satu atau beberapa silinder tergantung pada kebutuhan. Keuntungan dari
kompressor piston adalah kemampuannya menghasilkan tekanan tinggi, namun
kelemahannya adalah getaran yang tinggi dan tingkat kebisingan yang cukup
besar.
b.
Kompressor Sekrup (Screw Compressor): Kompressor
sekrup adalah jenis kompressor yang menggunakan dua sekrup berputar secara
bersama-sama untuk mengompresi udara. Udara terperangkap antara sekrup-sekrup
tersebut dan kemudian dikompresi saat sekrup berputar. Kompressor sekrup
biasanya lebih efisien dan memiliki tingkat kebisingan yang lebih rendah
dibandingkan dengan kompressor piston.
c.
Kompressor Sentrifugal (Centrifugal Compressor):
Kompressor sentrifugal menggunakan prinsip kecepatan rotasi untuk mengompresi
udara. Udara disedot masuk melalui rotor dan dipaksa ke luar melalui kecepatan
putaran yang tinggi. Kompressor sentrifugal umumnya digunakan untuk tekanan
yang sangat tinggi dan membutuhkan kecepatan rotasi yang tinggi pula.
C. Penyimpanan dan Penanganan Udara Kompresi
Setelah udara terkompresi dihasilkan oleh kompressor udara,
perlu dilakukan penyimpanan dan penanganan yang tepat sebelum digunakan dalam
sistem pneumatik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
a.
Reservoir Udara (Air Receiver Tank): Reservoir
udara digunakan untuk menyimpan udara terkompresi dalam jumlah yang cukup.
Reservoir ini membantu menyediakan pasokan udara yang stabil dan mencegah
fluktuasi tekanan yang berlebihan dalam sistem pneumatik. Reservoir juga
berfungsi untuk membantu meredam pulsasi dan menghilangkan kelembaban udara.
b.
Pemisahan Air (Air Separation): Udara terkompresi
umumnya mengandung kelembaban yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen
pneumatik dan menurunkan kinerja sistem. Oleh karena itu, diperlukan sistem
pemisahan udara untuk menghilangkan kelembaban dari udara terkompresi sebelum
digunakan.
c.
Filter Udara (Air Filter): Filter udara digunakan
untuk menyaring partikel-partikel dan kotoran yang terdapat dalam udara terkompresi.
Filter ini membantu menjaga kebersihan udara dan mencegah kotoran masuk ke
dalam komponen-komponen pneumatik yang sensitif. Filter udara yang efektif akan
memperpanjang umur pakai komponen dan meningkatkan performa sistem pneumatik.
d.
Pengaturan Tekanan (Pressure Regulation):
Pengaturan tekanan udara dilakukan dengan menggunakan regulator tekanan
(pressure regulator) untuk memastikan bahwa tekanan udara yang masuk ke sistem
pneumatik sesuai dengan persyaratan yang diinginkan. Regulator tekanan membantu
menjaga tekanan yang konsisten dan sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
e.
Pemakaian Pada Waktu yang Tepat (Timely Usage):
Udara terkompresi harus digunakan secara efisien dan hanya saat diperlukan. Hal
ini dapat dicapai dengan menggunakan sistem kontrol yang baik untuk
mengaktifkan dan mematikan aliran udara ke aktuator pneumatik sesuai dengan
kebutuhan.
Penyimpanan dan penanganan udara kompresi yang baik sangat
penting untuk menjaga kualitas udara dan keandalan sistem pneumatik. Dengan
melakukan pemisahan air, penyaringan, pengaturan tekanan, dan penggunaan yang
tepat pada waktu yang diperlukan, dapat meningkatkan performa sistem dan
memperpanjang umur pakai komponen-komponen pneumatik.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Beri komentar dengan sopan...
Komentar tidak boleh mengandung sara...
Terimakasih...