TEKNIK PENGERINDAAN DATAR
Yang dimaksud teknik penggerindaan datar adalah, bagaimana cara melakukan berbagai
macam proses penggerindaan datar dengan mesin
gerinda datar yang dilakukan dengan menggunakan prosedur dan tata cara
yang
dibenarkan oleh
dasar-dasar teori pendukung yang
disertai penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L),
a. Teknik Pengikatan
Benda Kerja
Teknik pengikatan benda kerja pada proses penggerindaan datar dapat
dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:
Pengikatan benda kerja dengan meja magnetik
Pengikatan benda kerja dengan meja
magnetik yang akan dilakukan proses penggerindaan
datar, cara/tekniknya tergantung dari bentuk/profil dan ukuran benda kerjanya. Yang harus
diperhatikan
pengikatan benda kerja dengan meja magnet adalah, selain permukaan benda
kerja
yang akan
dijadikan
dasar/basic penggerindaan harus
besih dari kotoran dan tidak ada chip/beram yang
mengganjal, permukaan
meja magnet juga harus benar-benar bersih dari kotoran agar dapat menghasilkan penggerindaan rata rata dan sejajar (Gambar
4.3). Jika meja magnet berdasarkan hasil pengecekan dengan dial indikator kondisinya tidak sejajar lagi, maka harus dilakukan
penggerindaan pada permuakaannya agar dapat menghasilkan penggerindaan datar yang benar-benar
sejajar (Gambar 4. 4)
Gambar 4.3 .Meja magnet harus benar-benar bersih dari kotoran
Gambar 4.3 . Penggerindaan permukaannya meja magnet
a) Pengikatan Benda Kerja Berukuran Panjang dan Lebar
Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang dan
lebar, dapat dilakukan langsung menggunakan meja magnet tanpa harus menggunakan alat bantu penahan (Gambar 4.4). Hal ini dapat dilakukan karena dengan bidang yang luas, meja magnet akan dapat
mengikat/mencekam
dengan kuat.
Gambar 4.4 . Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang dan lebar
b) Pengikatan
Benda Kerja Berukuran Kecil
Pengikatan benda kerja yang memilki ukuran relatif kecil juga dapat dilakukan pengikatan langsung menggunakan meja magnet, hanya
saja dengan cara dan teknik yang
berbeda jika dibandingkan dengan pengikatan benda kerja yang memiliki
ukuran relatif panjang dan lebar. Untuk pengikatan benda kerja yang berukuran relatif kecil,
pada posisi
bagian sekeliling benda kerja harus ditahan dengan menggunakan pelat atau alat penahan lainnya (Gambar
4.5). Hal ini harus dilakukan, agar benda kerja tidak mudah terdorong kedepan/kebelakang dan kesamping
kanan/kiri atau terlepas akibat dari pengikatan meja magnet yang kurang kuat karena luasan benda
kerja yang diikat relatif kecil
kecil.
Gambar 4.5. Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif kecil
c) Pengikatan
Benda Kerja Berukuran Relatif Tinggi
Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif tinggi juga dapat dilakukan pengikatan
langsung menggunakan meja magnet, hanya saja dengan cara dan teknik yang
berbeda jika dibandingkan dengan cara pengikatan benda kerja sebelumnya. Untuk pengikatan
benda
kerja
yang berukuran relatif tinggi, pada posisi
bagian samping
kanan
dan
kiri benda
kerja
harus
ditahan dengan menggunakan
balok (Gambar 4.6). Hal ini harus dilakukan, agar benda kerja tidak jatuh
menyamping akibat pengikatan meja magnet
yang
kurang
kuat karena luasan benda kerja yang diikat relatif kecil.
Gambar 4.6. Pengikatan benda kerja berukuran relatif tinggi
Pengikatan Benda Kerja Dengan Ragum Presisi
Pengikatan benda kerja dengan ragum presisi
pada umumnya
dilakukan untuk mendapatkan hasil penggerindaan rata, sejajar dan siku. Cara/tekniknya
tergantung dari
bentuk atau profil dan ukuran
benda kerjanya. Yang
harus diperhatikan dalam melakukan pengikatan
benda kerja dengan
ragum adalah, selain permukaan
benda kerja yang akan dijadikan dasar/basic penggerindaan harus besih dari
kotoran dan tidak
ada
chip/beram yang mengganjal, dasar
bodi dan
permukaan mulut ragum juga harus benar-benar bersih dari kotoran agar dapat
menghasilkan penggerindaan rata, sejajar dan siku (Gambar
4.7).
Gambar 4.7. Kondisi ragum presisi harus bersih
a) Pengikatan Benda
Kerja Berkuran
Relatif Pendek
Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif pendek, dapat
dilakukan menggunakan ragum presisi berjumlah satu buah (Gambar
4.8). Hal ini dapat dilakukan karena hampir sepanjang benda kerja
terikat pada mulut ragum, sehingga sudah dapat terikat dengan kuat.
Gambar 4.8. Pengikatan benda kerja yang memiliki
ukuran relatif pendek
b) Pengikatan
Benda Kerja Berukuran Relatif Panjang
Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang, harus dilakukan menggunakan ragum presisi berjumlah dua buah (Gambar
4.9). Hal ini harus
dilakukan
agar sepanjang
benda
kerja
dapat
terikat pada mulut ragum, sehingga dapat terikat dengan kuat.
Gambar 4.9. Pengikatan benda kerja berukuran relatif panjang
c) Pengikatan Benda
Kerja Berbentuk/Profil
Bulat
Pengikatan benda kerja yang memiliki bentuk atau profil
bulat juga dapat dilakukan
menggunakan ragum presisi, dengan
catatan ketinggian pengikatannya tidak boleh
melebihi setengah diameter benda kerja (Gambar
4.10). Cara pengiktan seperti ini
harus dilakukan agar benda kerja tidak terdorong keatas, sehingga dapat
terikat dengan baik dan kuat.
Gambar 4.10. Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif pendek
Pengikatan Benda
Kerja Dengan Balok Penghantar Magnet Alur V Pengikatan benda kerja dengan balok penghantar magnet berbentuk
alur
V, pada umumnya dilakukan untuk penggerindaan benda kerja berbentuk bulat.
Dengan alur
berbentuk
V, maka balok
penghantar
magnet dapat mengikat
benda
kerja
berbentuk bulat pada dua
titik singgung memanjang sehingga dapat mengikat benda kerja dengan
baik. Cara pengikatannya adalah dengan meletakkan benda kerja pada
alur V baru kemudian meja magnetiknya diaktifkan(Gambar 4.11),.
Gambar 4.11. Pengikatan benda kerja dengan balok penghantar magnet alur V
Pengikatan Benda
Kerja Dengan Balok Penyiku
Pengikatan benda kerja dengan balok penyiku, adalah salah
satu
alternatif pengikatan
benda kerja, yang pada umumnya dilakukan untuk
pengikatan benda kerja berbentuk khusus yang tidak
dapat dilakukan
pengikatan
dengan cara lain. Cara
pengikatannya adalah
dengan
meletakkan
benda kerja
pada balok penyiku, baru
kemudian
diikat
dengan alat bantu klem C (Gambar 4.12).
Gambar 4.12. Pengikatan benda kerja dengan balok penyiku
Pengikatan Benda
Kerja Dengan Ragum Sudut Universal Presisi Pengikatan benda kerja dengan ragum sudut universal presisi, pada
umumnya dilakukan untuk mendapatkan hasil penggerindaan
miring
dengan besar sudut tertentu. Ketelitian alat ini dapat mencapai nilai
detik, sehingga dapat menghasilkan kemiringan bidang yang presisi.
Cara pengikatannya
adalah
dengan meletakkan benda
kerja
pada mulut ragum sudut universal presisi yang sudah disetel sudutnya, baru
kemudian dikencangkan (Gambar 4.13).
Gambar 4.13. Pengikatan benda kerja ragum sudut universal presisi
No comments:
Post a Comment
Silahkan Beri komentar dengan sopan...
Komentar tidak boleh mengandung sara...
Terimakasih...